kesuksesan hidup
Seri 4/30 - 5/30
Bagaimana cara Manusia mendewasakan dan mensucikan jiwa ?
Persoalan pokok adalah tahu dan tidak tahu cara/ilmunya, kemudian persoalan utamanya adalah untuk dapat berhasil efisien dan efektifitas Apakah ... perlu
waktu 2 bulan ?, 1 tahun ..? 10 tahun...? 100 tahun ...? hingga Keburu pindah alam atau mati !, hasilnya belum juga didapat ...? dan Manusia masih tetap buta
tidak mengenal Tuhan, padahal Tuhan ada di mana-mana dalam penampakan wujud maupun gaib sesuai frekuensi dimensiNya. Persoalan dasarnya adalah Manusia harus
bisa memahami jiwanya sendiri.
Apakah jiwa itu?, di mana letaknya dan bagaimana wujudnya ?
Jiwa itu adalah identitas diri sejati manusia, raga hanyalah alat atau kendaraan jiwa. Jiwa bersemayam di hati – berlapis-lapis, ada 7 lapis. Tiap-tiap lapis
ada ratusan sub lapis dengan fungsi yang berbeda-beda, dan tiap sub lapis terdiri sub-sub lapis lagi yang tak terhingga banyak fungsinya. Wujudnya cahaya,
Singkatnya jalan atau cara termudah agar semua tercakup untuk mencapai tujuan hakiki adalah dengan mengenali diri sendiri secara utuh.
Nah, ada orang yang tidak tau ilmunya, wajar jika tipe yang semacam ini membutuhkan proses panjang dalam mencari ilmu/metodenya.
Bagi orang yang sudah tau kemudian paham maka tugas selanjutnya dalah melatih diri dengan ilmu/metode yang dimilkinya.
Sehingga PROSES yang dibutuhkan untuk Mematangkan dan Mensucikan jiwa menjadi lebih cepat.
Perlukah kita membiarkan DIRI PALSU ( EGO-AMARAH-KEINGINAN) mendominasi sehingga mengakibatkan kita yang sudah TAU - PAHAM Ilmu/Metodenya menjadi terlalu
menikmati PROSES yang berkepanjangan tanpa MEMBINA DIRI ( BERLATIH dengan KONSISTEN secara EFEKIF&EFISIEN) ?
JAWABANnya ada akan Menjadi RELATIF jika DIRI PALSU yang MENDOMINASI,
dan JAWABANnya menjadi ABSOLUT jika DIRI SEJATI (SUCI-MURNI-BIJAK) yang menjadi KOMANDO
Selamat Malam, Selamat Beristirahat.
Konsistensi dalam MEMBINA DIRI akan mengurangi KESENJANGAN KUALITAS JIWA KITA.
Rileks - Tenang - Damai # Untuk Kita Semua
Komentar
Posting Komentar